Sabtu, 28 Desember 2013

UJIAN AKHIR SEMESTER KIMA ORGAIK 1



UJIAN AKHIR SEMESTER KIMA ORGAIK 1
nama : LISA PURNAMA
nim : A1C112014

1. A. Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!

Jawab:
Asam benzoate dapat disintesis dengan berbagai cara  dari senyawa aromatik  diantaranya diperoleh dari karbonasi bromo benzene , dari  benzil alcohol hidrolisis benzil nitril atau benzil amida dan oksidasi senyawa arotatik  . salah satunya yaitu melalui oksidasi rantai samping senyawa aromatik . Seperti contohnya gugus alkil yang melekat pada aromatik.

Gugus alkil akan teroksidasi sedangkan cincin aromatic tetap stabil. Salah satu contohnya adalah toluene dioksidasi dengan KMnO4 dengan dengan disertai kalor atau pemanasan. Maka reaksi ini akan menghasilkan asam benzoate.

            KMnO4
Toluena ------------à asam benzoat
            kalor

B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut    di atas!

Jawab :

Asam salsilat dapat disintesis dari asam benzoate melalui reaksi asam karboksilat dengan klorin . kemudian setelah itu direaksikan dengan Natrium hidroksida  . selanjutnya ditambahkan HCl sehingga terbentuk asam karboksilat. Asam salsilat memiliki rumus molekul C6H4COOHOH. Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui senyawa ini berbentuk Kristal kecil kemerah mudaan . asam salsilat dapat dibuat dari fenol dan juga dapart melalui asam benzoate.


Reaksinya sebagai berikut :





2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
     Jawab :
     Fenol dapat digunakan sebagai antiseptic kerena kemampuannya fenol memiliki kemampuan dalam membunuh kuman atau bakteri. Fenol dapat merusak sel bakteri dengan cara koagulasi dan denaturasi protein protoplasma sel. Fenol dapat menyebabkan sel mengalami lisis yaitu mengubah struktur membran plasma sel sehingga menyebabkan kebocoran sel . sehingga bakteri menjadi lenyap.
     Alcohol tidak digunakan sebagai antiseptic. Tetapi digunakan sebagai desinfektan . alcohol memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam membunuh bakteri dari pada fenol.  dalam dunia kedokteran etanol 70  % digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran.
Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptikdan desinfektan.Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada jaringan hidup, Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan

3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
     Jawab;

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid atau keton  yang bila dioksidasi menghasilkan asam karboksilat . fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida . Reagent yang digunakan dalam pengujian biasanya adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Uji positif  reagen ini dapat ditandai dengan warna merah bata.
Selain itu yang saya pahami selama ini  adalah Fehling a dan b berfungsi untuk menguji kandungan glukosa dalam suatu zat (makanan).  apabila setelah ditetesi fehling, makanan/ sari makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi berwarna merah bata.
Bila eter direaksikan dengan air . kemudian menghasilkan hasil positif pada uji fehling a dan fehling b. dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa hasilnya merupakan senyawa yang mengandung gugus aldehid. 

eter dapat bereaksi dengan air . hal ini dijelaskan dengan konsep ikatan hidrogen . atom oksigen pada air memiliki 2 pasang elektron bebas . sama seperti oksigen pada air. oleh karena itu ikatan hidrogen dan air dapat terjadi. sehingga diuji memberikan hasilpositif. 

B. hasil dari tersebut di atas bila disoksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
    
     Jawab :
    
Senyawa x yang dimaksud adalah Aldehid . aldehid ini apabila dioksidasi lebih lanjut menghasilkan senyawa X, senyawa X ini adalah asam karboksilat.  Mungkin dengan ditambahkan alcohol disertai katalis asam kita dapat mengidentifikasi apakah senyawa X ini asam kaboksilat  , hasil dari reaksi ini akan  terbentuk senyawa ester.  Senyawa ester ini cukup mudah diamati karena senyawa ester memiliki aroma yang khas seperti aroma buah. ester  bersifat non polar  sehingga dengan  air yang polar  akan terlihat dua lapisan dimana lapisan atas adalah ester dan lapisan bawah adalah air. Kita dapat mengamatinya. 

4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na)
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
     Jawab:
     Secara umum alcohol lebih reaktif dibandingkan dengan eter apabila direaksikan dengan logam seperti Na . reaksi ini akan menghasilkan garam .



     Tetapi eter bisa lebih reaktif dari alcohol disebabkan strukturnya R-O-R. struktur ini dapat terpisa sehingga memungkinkan dihasilkan dua radikal yang dianggap dapat mudah bereaksi dengan senyawa lain.
     Apa bila kita mengamati eter siklik seperti contohnya epoksida yang merupakan senyawa beranggota tiga dengan sudut kurang lebih 60 derajat memiliki kekangan yang cukup ekstrem . epoksida dengan struktur demikian akan mudah teroksidasi dan bereaksi dengan senyawa lain.


     selain itu eter mahkota juga juga dapat lebih reaktif karena dapat bereaksi dengan inon Na+, K+ dan Cs+. Na memilikiorbital kosong pada 3P dan 3d.sehingga memungkinkan tempat untuk orbital penuh oksigen melekat pada Na. walaupun atom oksigen dapat membentuk ikatan dengan logam tersebut.tetapi orbital mana yang digunakan untuk berikatan belum diketahuipasti. 




5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
     Jawab :
            Fenol memiliki sifat asam yang lebih kuat dibandingkan alcohol. Melalui literature yang say abaca  Fenol memiliki nilai pKa 10 sedangkan alcohol memiliki nilai pKa >15.  Jika ditinjau dari nilai pH yaitu tingkat kemampuan terurainya  ion hidrogen dalam suatu reaksi kimia , maka  dapat kita anggap senyawa dengan nilai pKa besar akan memiliki harga pH kecil. Dan dapat diketahui walaupun fenol dan alcohol dikatakan asam, keduanya tergolong ke dalam asam lemah, karena keduanya memiliki nilai pKa.

Keasaman fenol dibandingkan dengan alcohol dapat juga dijelaskan  berdasarkan adanya anion  fenol yaitu ion fenoksida distabilkan oleh resonansi dimana muatan negatif dari electron mengalami delokalisasi oleh cincin aromatiknya.  Sedangkan anion dari alcohol yaitu alkoksida tidak dapat didelokalisasikan.  Karena disebabkan delokalisasi electron pada ion fenoksida menyebabkan ion H+ yang telah dilepaskan sulit kembali sedangakn apada alcohol, karena elektron tak mengalami delokalisasi membuat ion H+ yang telah dilepaskan dapat dengan mudah kembali lagi.

Alkohol dapat bersifat sebagai asam. Alkohol mirip air dalam hal bersikap sebagai suatu basa dan menerima sebuah proton (menghasilkan suatu alkohol terprotonkan, ROH2+). Seperti air pula, suatu alkohol dapat bersikap sebagai asam dan melepaskan sebuah proton (menghasilkan ion alkoksida, RO-). Seperti air, alkohol adalah asam atau basa yang sangat lemah, untuk alkohol murni atau alkohol dalam air, kesetimbangan ionisasi terletak di sebelah kiri (di daerah alcohol takterionkan).

            Dalam pengertian ini mungkin untuk membuat alkohol lebih asam dari fenol maka kita harus menemukan bahwa anion dari alkohol lebih stabil dari anion fenol. Untuk meningkatkan keasaman pada alcohol bila didekat karbon hidroksil terdapat gugus penarik electron seperti halogen atau nitro (NO2)

6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!
Jawab:
Selain etanol senyawa methanol dan butanol dapat dimunginkan pengguaannya sebagai bahan bakar. metanol akan mulai diterapkan sebagai bahan bakar kendaraan fuel cell . Secara ekonomi metanol mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap perkembangan dunia karena dapat menyumbangkan pendapatan 12 milyar USD per tahun dan dapat menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja.

Di Negara lain seperti di Brasil, jenis kendaraannya menggunakan mesin yang sudah fleksibel terhadap perubahan jenis bahan bakar sehingga penggunaan bioethanol dan biobutanol tidak menjadi permasalahan. Kesesuaian mesin kendaraan perlu diperimbangkan , jenis kendaraan yang ada di Indonesia mungkin merupakan jenis kendaraan yang tidak terlalu fleksibel terhadap perubahan jenis bahan bakar.

Biobutanol dapat dihasilkan dari biomassa dengan mempergunakan proses FERMENTASI, Proses fermentasi dilakukan dengan mempergunakan bakteri yaitu Clostridium acetobutylicum. Perbedaan proses produksi biobutanol dengan produksi bioethanol terutama pada proses fermentasinya dan sedikit berbeda pada proses distilasinya. Sedangkan bahan baku yang dipergunakan adalah sama yaitu gula bit, gula tebu, gandum jagung, gandum dan ketela pohon, tanaman non-pangan, serta produk samping pertanian seperti jerami dan batang jagung. Produksi biobutanol dari biomassa limbah (produksi samping) sektor pertanian akan lebih efisien.
Syarat-Syarat Bahan Bakar Untuk Motor Bakar adalah sebagai berikut :

1. Volatilitas bahan bakar
Volatilitas bahan bakar didefinisikan sebagai kecenderungan cairan bahan bakar untuk menguap. Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang masuk dalam silinder sebelum dan sesudah selama proses pembakaran diusahakan sudah dalam keadaan campuran uap bahan bakar dan udara, sehingga memudahkan proses pembakaran. Oleh karena itu kemampuan menguapkan bahan bakar untuk motor bensin sangat penting.

2. Angka Oktan
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
SIFAT-SIFAT BAHAN BAKAR SECARA UMUM

Jenis Bahan Bakar
Energy density
Air-fuel ratio
Specific Energy
Heat of vaporization
RON
MON
Gasoline dan biogasoline
32 MJ/L
14.6
2.9 MJ/kg air
0.36 MJ/kg
91–99
81–89
Biobutanol
29.2 MJ/L
11.1
3.2 MJ/kg air
0.43 MJ/kg
96
78
Ethanol fuel
19.6 MJ/L
9.0
3.0 MJ/kg air
0.92 MJ/kg
107
89
Methanol fuel
16 MJ/L
6.4
3.1 MJ/kg air
1.2 MJ/kg
106
92

Keterangan :
RON : research octane number (bilangan octane berdasarkan penelitian)
MON : motor octane number (bilangan octane motor)
Berdasarkan sifat-sifat bahan bakar yang ditunjukan dalam tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa biobutanol sangat menyerupai bahan bakar bensin (gasoline). Bilangan octane biobutanol hampir sama dengan bensin tetapi lebih rendah dibanding bahan bakar ethanol maupun methanol.
Butanol, dengan karakteristik yang dimilikinya, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin nonpremix (mesin bensin). Berbeda dengan etanol yang saat ini menjadi campuran untuk biopremium, butanol memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya layak untuk dipertimbangkan bukan hanya sebagai campuran bensin, tetapi sebagai pengganti bensin.
  • Memiliki tekanan uap yang lebih rendah sehingga lebih aman dalam hal penyimpanan.
  • Memiliki nilai energi yang lebih menyerupai bensin.
  • Memiliki kelarutan yang rendah dalam air sehingga lebih mudah untuk dipisahkan dan didistribusikan.
  • Bersifat lebih tidak korosif sehingga memungkinkan pendistribusian melalui jalur pipa BBM yang sudah ada dan lebih tidak destruktif terhadap mesin pembakaran.
  • Dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dengan komposisi campuran yang lebih tinggi dibandingkan etanol.

Jadi dapat disimpulkan selain etanol alkohol lainnya dapat juga dimungkinkan penggunaanya sebagai bahan bakar contohnya methanol dan butanol.