Alkena
Alkena atau olefin
dalam kimia organik
adalah hidrokarbon
tak jenuh dengan sebuah
ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk
satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus
fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon
dengan rumus umum CnH2n.
Alkena yang paling sederhana
adalah etena
atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik
seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri
mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4)
Senyawa aromatik
seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri
mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena
Ciri-ciri fisik
Ciri-ciri
fisik alkena tidak berbeda jauh dengan alkana. Perbandingan utama di antara keduanya adalah
alkena mempunyai tingkat keasaman yang jauh lebih tinggi dibandingkan alkana. Wujud zat dari alkena
tergantung dari massa
molekulnya. 3 alkena
yang paling sederhana: etena, propena, dan butena berbentuk gas. Alkena linear yang memiliki 5
sampai 16 atom karbon berwujud cair, dan alkena yang memiliki atom karbon lebih
dari 15 berwujud padat.
Ikatan karbon pada alkena.
Dimulai
dari etena atau etilena . Dimana
nomor atom karbon adalah 6. Enam electron atom karbon tersusun dalam kulit
electron K dan L sehingga diperoleh konfigurasi electron atom karbon dalam
kondisi groun state atau ( stasioner ) . yang terlibat dalam pembentukan
hanyalah kulit terluar yaitu 2s dan 2p ( electron valensi ), kulit 1 s tidak
ikut terlibat. Ada empat tahap seperti halnya pada pada karbon sp3 perbedaannya
adalah ada satu electron dikulit 2pz tidak ikut terlibat dalam pembastaran. Tahap pertama yaitu energy yang
diberikan sebagian digunakan untuk promosi elektronspin negative dikulit 2s
naik ke tingkat energi 2pz dan berubah menjadi spin positif. , sehingga
diperoleh konfigurasi electron dikulit L.
Tahap kedua adalah tiga electron-elektron bujangan
dikuliat dikuli 2s, 2px, dan 2py mengadakan pembastaran membentuk tiga orbital
hibrida yang seragam bentuknya seperti “thoet-thoet”. Tiga orbital hibrida
tersebun diberi nama hibrida sp2, karena merupakan hasil hibridasi satu kulit s
dan dua p.
Tahap ketiga yaitu ketiga orbital hibrida tersebut
mengadakan tolak menolak satu sama lain membentuk tiga dimensi yang paling
stabil yaitu bentuk trigonal planar ( horizontal ) dengan sudut antar ketiga
hibrida sebesar 120 derajat. Elektro sisa 2 pz berposisi tegak lurus terhadap
trigonal planar tersebut. Amplitude positip berada diatas bidang dan negative
di bawah bidang.
Tahap keempat adalah tahap dimana diperlukan satu
spesies sp2 atom lain yang mempunyai satu elekton sisa ( electron yang tidak
ikut terlibat dalam pembastaran ). Dimana electron sisa tersebut overlap
terhadap secara lateral dengen electron sisa spesies electron kedua untuk
membentuk ikatan pi ). Satu orbital hibrida sp2 bujangan dari
masing – masing spesies overlap secara axial dan membentuk ikatan sigma antara
karbon dan karbon. Dua hibrida bujangan sp2 lainnya dari masing-masing karbon
overlap dengan atom hydrogen sehingga terbentuk ikatan sigma.
Alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkena.
Hal ini disebabkan adanya ikatan rangkap -C=C-. Reaksi alkena terutama terjadi
pada ikatan rangkap itu. Reaksi penting alkena adalah pembakaran, adisi, dan
polimerisasi.
- Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah
terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih
banyak daripada alkana. Hal itu terjadi karena alkena mempunyai kadar karbon
lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut lebih banyak
oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
- Adisi (penambahan=penjenuhan)
Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi,
yaitu penjenuhan ikatan rangkap.
- Polimerisasi (penggabungan)
Alkena, khususnya yang sederhana, dapat mengalami
polimerisasi, yaitu penggabungan antarmolekul membentuk molekul yang jauh lebih
besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi itu disebut monomer,
sedangkan hasilnya disebut polimer. Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan
reaksi adisi. Prosesnya dapat dianggap berlangsung sebagai berikut. Mula-mula
ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan dua elektron tak
berpasangan. Elektron-elektron tak berpasangan tersebut kemudian membentuk
ikatan antargugsus, sehingga membentuk rantai. Contoh zat yang merupakan
polimer alkena yaitu plastik dan karet. Plastik yang sering kita gunakan
sebagai pembungkus atau sampul buku merupakan polimer dari etena, tali plastik
dan botol kemasan air mineral merupakan polimer dari propena.
Sumber
alkena
Alkena berada dalam jumlah kecil di alam sehingga
harus disintesis melalui perengkahan /eliminasi alkana dari gas alam dan minyak
bumi.
C3H8(g) CH2=CH2(g) + CH4(g)
Panas
Kegunaan
alkena dalam kehidupan
Bahan dasar pada industri plastijk, karet sintetik,
pipa (PVC = polivinilklorida), dan Teflon. Khusus etena atau etilena digunakan
sebagai bahan pembuat zat-zat kimia seperti alkohol (etanol), etilena glikol,
dan etil eter.
Etilen
merupakan hormon
tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme
normal dalam tanaman.
Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethane. Selain itu Etilen ( IUPAC nama: etena) adalah senyawa organik , sebuah hidrokarbon dengan rumus C2H4
atau H2C = CH2. Ini adalah gas mudah terbakar tidak
berwarna dengan samar “manis dan musky bau “ketika murni. Ini adalah yang paling sederhana alkena (hidrokarbon dengan karbon-karbon ikatan rangkap ), dan paling sederhana hidrokarbon tak jenuh setelah asetilena (C2H2).
Etilen
sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas
dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk
diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam) sehingga cepat masak.
Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan klorofil
pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten.
Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau
merah. Pada aplikasi lain, etilen digunakan sebagai obat bius
(anestesi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar